Rabu, 25 September 2013

:(

aku bersikap begini gila karena aku hanya ingin bersama kalian, bersama kalian aku nyaman, bersama kalian aku mengerti ukhuwah, bersama kalian aku hidup, bersama kalian aku semangat. maafkan aku yang terlalu bodoh dalam menyikapi kehidupan, ya Allah bantulah hati hamba menatanya. hatiku yang terlalu lemah, maafkan aku

Jumat, 19 Juli 2013

SKENARIO 16

KETIKA TITIK KOMA KEHIDUPAN

saifuddin alibasyah
beliau seorang dosen di universitas sumatra utara
beliau seorang imam di mesjid
beliau seorang hafidz
beliau seorang Qari
                 beliau yang membuat orang-orang terdiam dengan suara merdunya
                 beliau yang membuat orang-oarang terpana dengan suara syahdunya
ya ! dialah ayahku yang paling hebat sedunia

tapi,,,,


kenapa harus diceritakan lagi ?....,
kenapa harus di ungkit lagi     ?......,
bukan aku  tak mau mendengar  !....
bukan aku lupa dengan semua   !......
bukan aku tak mau tahu !.
bukan aku tak mengerti  !.
bukan aku tidak tahu  !.
tapi hati  ini yang tak  kuat , tak sanggup ,tak mampu  untuk mendengarnya ,  hati ini tak sekuat batu yang bisa menahan semuanya.batu pun bisa membekas ketika hujan tak henti. hati  yg lemah  ini tidak boleh dilihat orang lain.
 kenapa harus di ungkit lagi .
 membuat hati ini tidak bersyukur dengan keadaan sekarang.
kenapa harus di ceritakan lagi .
membuat hidup ini menyesal.
kenapa ? ........
membuat air mata ini jatuh tak henti
bukan aku tak mau tahu ,
 bahkan setiap detik , menit , jam , hari , tangggal , bulan , tahun dan setiap hembusan nafas doaku selalu untuk nya.di setiap sujudku , shalatku , doaku selalu untuknya.seandainya engkau masih disini , aku akan  berteriak , akau akan bilang pada semua orang, engkaulah  paling hebat dan  aku pun paling bahagia.
tapi takdir berkata lain. Allah telah mengambilnya kembali kesana untuk mengistirahatkan engkau..




13 tahun sudah
ku lalui itu tanpa mu ,
13 tahun sudah
melihat orang dengan ayahnya
13 tahun sudah
mendengar cerita orang  bersama ayahnya
13 tahub sudah
membaca buku , cerita tentang seorang ayah yang hebat.
13 tahun.....
bahkan 
aku sudah lupa bagaimana rasanya punya se sosok laki-laki dirumah
13 tahun ,,,
 aku harus bagaimana . hanya bisa menangis di tahajudku . hati ini tak kuat tapi tidak boleh dilihat orang.hati ini yang lemah harus menahannya untuk seorang yang paling aku cintai yaitu ibu ku.
ibu ........ aku sangat kagum pada mu.egkau yang sangat kuat dan sabar untuk hidup dalam membesarkan anak-anak mu sendiri .engkau bekerja sendiri demi kami. aku sangat mencintaimu dan berjuta-juta sayangku hanya untukmu . enkaulah pahlawanku ibu......... 


Ayah…

Bila saja ruhku bisa melihatmu saat ini, alangkah bahagia jiwaku karena memandang wajahmu. Bila saja Allah berkenan mempertemukan kita sejenak saja saat ini, kan ku cium kedua kakimu dan ku hirup wangi kesabaran hembusan nafasmu.
Kan ku cium punggung tanganmu dank u teteskan air mata rinduku kepadamu. Lalu, bila engkau menyirna seumpama kabut putih yang dibelai angin subuh seperti subuh terakhir kita kala itu,  aku kan berdoa kepadaNya agar  mencipta air mata yang mengalir ini menjadi bayang-bayang wajahmu, yang tidak akan pernah lenyap dari penglihatanku.
 Demi bintang yang bersinar di langit timur, aku rindu kepadamu , wahai ayahku. Aku rindu, setiap subuh aku memandang kerlap-kerlip bintang itu hatiku hanya dipenuhi ingatan tentangmu. Seakan-akan bintang itu meneteskan air mata, padahal wajahku telah basah dengan air mata karena seakan-akan engkau masih berada di sampingku.
 ayah..
Hanya namamu, namamu yang tidak akan pernah meluruh bersama aliran waktu. Namamu yang selalu ku ingat di kedalaman hatiku, namamu yang selalu ku ingat bila aku mengingat Rabb kita. Tetapi kini engkkau telah tiada…
Allah lebih dulu memanggilmu daripada aku maupun ibu.
 Tetapi apa obat bagi rindu, kecuali pertemuan?
Obat apa sementara aku masih hidup sedang engkau telah tiada?
Bila menetes kembali air mataku, karena engkau tidak sempat ajari aku cara memaafkan sebelum diminta, bersabar atas derita, bersyukur dalam kekurangan dan berharap dalam kepapaan.
 Namun tiadalah daya ku, inilah takdir kehidupan, inilah kuasa Allah atas mahlukNya. Inilah yang ditakuti banyak orang, tetapi dicintai oleh para kekasih Tuhan .

Ayah… 
cepat atau pun lambat aku dan ibu pun akan menyusulmu… tunggu aku di tempat yang terindah disisi Allah..  Sembari aku mengumpulkan bekal di akhirat aku akan selalu berdoa untukmu dan Ibu…



Gusti Allah dengan kemurahanMu daku bermohon, ampunilah dosa ayahku dan Ibuku…
Aamiin Ya Robbal Alamiin…




“Berlomba-lombalah kamu (mendapatkan ampunan dari Tuhanmu dan surgA yang seluas-luasnya seluas angkasa dan bumi, (surga itu)disediakan untuk orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Itulah karunia Allah yang di anugerahkan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah mempunyai karunia yang besar)”.